Dunia perfilman aksi mendapatkan hadiah besar saat dua nama besar bersatu dalam satu layar: Jackie Chan, maestro seni bela diri dan aksi komedi dari Asia, dan John Cena, bintang gulat WWE yang sukses merambah dunia film Hollywood. Pertemuan keduanya dalam film Hidden Strike menjadi peristiwa langka yang membuat mata penggemar film laga di seluruh dunia tertuju pada proyek ini.
Disutradarai oleh Scott Waugh, Hidden Strike bukan sekadar film aksi biasa. Ia menjadi ajang unjuk kekuatan dua generasi bintang aksi yang memiliki latar belakang berbeda, namun sama-sama karismatik dan punya daya jual tinggi. Jackie Chan membawa keahlian khasnya: pertarungan koreografi yang menakjubkan, aksi fisik ekstrem tanpa stuntman, serta sentuhan humor slapstick. Sementara John Cena tampil dengan kekuatan fisik, ekspresi maskulin, dan selera humor sarkastik khas film-filmnya di era modern.

Bab 2: Sinopsis Hidden Strike – Misi Gila di Padang Gurun Minyak
Hidden Strike, yang awalnya berjudul Project X-Traction, mengambil latar belakang geopolitik di Timur Tengah. Ceritanya berpusat pada dua tentara bayaran dengan latar belakang berbeda: Luo Feng (Jackie Chan), seorang mantan pasukan khusus dari China yang kini melindungi proyek energi di Irak, dan Chris Van Horne (John Cena), mantan tentara Amerika yang hidup dengan rasa bersalah dan pengasingan.
Ketika sekelompok militan bersenjata menyerang pabrik minyak dan menyandera para ilmuwan internasional, Luo Feng ditugaskan menyelamatkan mereka. Dalam proses itu, ia bertemu dengan Chris, yang memiliki misi tersembunyi tersendiri. Keduanya terpaksa bekerja sama, menghadapi rentetan serangan dari musuh, jebakan gurun, hingga konflik batin dan perbedaan prinsip.
Aksi, humor, dan drama dibaurkan dengan cerdik dalam film ini. Alih-alih menjadi film laga biasa, Hidden Strike menyajikan narasi persahabatan yang tumbuh dari ketidakcocokan. Bayangkan Rush Hour bertemu The Expendables, dan Anda akan dapatkan nuansa Hidden Strike.
Bab 3: Jackie Chan – Kembali ke Akar Film Aksi Internasional
Nama Jackie Chan tak pernah usang. Meski usianya sudah menginjak 70-an, semangat dan ketangguhannya di layar masih menginspirasi. Dalam Hidden Strike, Jackie kembali tampil sebagai aktor utama sekaligus produser eksekutif. Ia tidak hanya memerankan karakter Luo Feng dengan kedalaman dan ketangkasan, tetapi juga ikut mengatur koreografi aksi, seperti yang biasa ia lakukan sejak era Police Story dan Rumble in the Bronx.
Jackie memanfaatkan pengalamannya untuk membawa sentuhan khas: pertarungan menggunakan barang sehari-hari, kejar-kejaran yang penuh kekacauan, dan ledakan-ledakan besar yang tetap terasa ‘fun’. Dalam wawancara promosi, Jackie berkata:
“Saya ingin menunjukkan bahwa film aksi tidak harus hanya serius dan gelap. Harus ada tawa, harus ada jiwa.”
Bagi para penggemar lama Jackie Chan, film ini menjadi angin segar yang mengingatkan pada kejayaan masa lalu, namun dengan balutan modern.
Bab 4: John Cena – Melangkah Mapan Sebagai Bintang Laga Komedi
Setelah sukses di WWE, John Cena telah lama membuktikan dirinya bukan sekadar pegulat yang mencoba akting. Film seperti Bumblebee, F9: The Fast Saga, hingga Peacemaker menjadikan Cena sebagai sosok unik: gagah tapi lucu, besar tapi luwes. Di Hidden Strike, Cena memerankan Chris Van Horne dengan kombinasi sarkasme dan hati nurani.
Chemistry-nya dengan Jackie Chan menjadi pusat gravitasi film ini. Cena tak hanya mengikuti alur, tetapi mampu beradu peran sejajar. Ia membawa energi Amerika modern yang kontras dengan kebijaksanaan khas Asia milik Jackie. Banyak adegan adu mulut dan komedi fisik yang berhasil karena timing keduanya begitu alami.
“Bekerja dengan Jackie Chan adalah impian,” ujar Cena. “Ia legenda, dan bisa menyatu dalam satu tim bersamanya adalah pengalaman seumur hidup.”
Bab 5: Produksi yang Penuh Tantangan
Meski film ini rilis pada 2023, proses produksinya sudah dimulai sejak 2018. Beberapa penundaan akibat pandemi COVID-19, perubahan jadwal, dan proses editing membuat perilisan tertunda bertahun-tahun. Lokasi syuting dilakukan di gurun China barat, menggunakan efek praktikal dan CGI dalam takaran seimbang.
Scott Waugh sebagai sutradara juga harus menyatukan dua aktor dengan pendekatan kerja berbeda. Jackie lebih suka improvisasi aksi, sementara Cena cenderung mengandalkan struktur skenario. Namun, justru dari perbedaan itu, tercipta dinamika yang membuat film ini berwarna.
Tak sedikit pula rumor yang menyebut adanya perbedaan visi antara tim produksi Tiongkok dan Hollywood, namun semua berhasil diatasi demi kualitas akhir yang solid.
Bab 6: Respons Global dan Animo Penonton
Ketika akhirnya dirilis di Netflix dan bioskop beberapa negara, Hidden Strike langsung mencuri perhatian. Meskipun tidak mendapat rating tinggi dari kritikus, film ini menjadi fenomena penonton. Dalam minggu pertama tayang di Netflix, Hidden Strike menjadi film paling banyak ditonton secara global, mencatatkan lebih dari 20 juta penayangan.
Netizen ramai membahas adegan-adegan lucu dan absurd antara Jackie dan Cena. Meme dan potongan aksi mereka viral di TikTok dan Instagram. Di Rotten Tomatoes, meskipun hanya mendapat 25% dari kritikus, skor penonton justru tembus 75%.
Film ini membuktikan bahwa daya tarik bintang legendaris tak pernah pudar. Kombinasi nama besar, aksi seru, dan komedi menghibur tetap menjadi formula sukses yang disukai penonton global.
Bab 7: Gaya Aksi yang Berbeda Tapi Harmonis
Salah satu hal menarik dalam Hidden Strike adalah perbedaan gaya aksi antara Jackie Chan dan John Cena. Jackie mengandalkan kecepatan, refleks, dan pertarungan akrobatik yang hampir seperti seni tari. Sedangkan Cena menampilkan kekuatan otot, ledakan besar, dan pertempuran brutal.
Namun justru dari kontras inilah muncul harmoni unik. Dalam satu adegan ikonik, Jackie bertarung menggunakan pipa dan ember di dapur, sementara Cena menerobos dinding menggunakan pintu baja sebagai tameng. Adegan ini mendapat pujian karena memperlihatkan dua pendekatan bertarung dalam satu frame yang sangat memukau.
Bab 8: Humor yang Menyatukan
Meski penuh ledakan, Hidden Strike juga menyajikan banyak momen komedi. Dialog-dialog lucu, salah paham antar karakter, hingga keanehan situasi menjadi elemen penting dalam film ini. Jackie Chan, yang dikenal dengan aksi kocaknya, kembali menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan momen tawa tanpa harus berkata banyak.
John Cena pun tak kalah. Dalam satu adegan, ia mencoba berbicara bahasa Mandarin dengan aplikasi ponsel dan berakhir membuat kekacauan. Penonton pun dibuat tertawa terpingkal-pingkal.
Bab 9: Pesan Moral yang Tersembunyi
Di balik aksi dan komedi, Hidden Strike menyimpan pesan tentang kolaborasi lintas budaya, penebusan masa lalu, dan pentingnya memperjuangkan kebenaran. Film ini menggambarkan bagaimana dua pria dengan latar belakang bertolak belakang bisa bersatu demi menyelamatkan nyawa dan menemukan tujuan baru dalam hidup.
Pesan ini relevan di dunia nyata, saat banyak ketegangan internasional terjadi. Kolaborasi antara tokoh China dan Amerika ini menjadi simbol kecil bahwa kerja sama tetap mungkin, bahkan dalam situasi genting.
Bab 10: Warisan dan Masa Depan
Setelah Hidden Strike, banyak fans berharap adanya sekuel. Chemistry antara Jackie Chan dan John Cena begitu kuat, dan dunia yang dibangun dalam film ini terasa memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh.
Jackie sendiri mengatakan bahwa ia membuka peluang untuk Hidden Strike 2, selama cerita yang ditawarkan tetap segar dan unik. John Cena pun menyatakan ketertarikannya, bahkan menyarankan karakter mereka menjadi mentor bagi duo baru dalam petualangan selanjutnya.
Penutup: Pertemuan Dua Dunia yang Tak Akan Terlupa
Hidden Strike bukan sekadar film aksi biasa. Ia adalah simbol dari pertemuan dua generasi, dua budaya, dan dua ikon yang berhasil menyatu dalam cerita yang menghibur dan penuh semangat. Jackie Chan dan John Cena mungkin berasal dari dua dunia berbeda, tapi dalam film ini, mereka berhasil menciptakan harmoni.
Kolaborasi ini membuktikan bahwa di tengah dunia yang semakin terpecah, kerja sama dan rasa saling menghargai tetap bisa melahirkan karya besar. Hidden Strike telah mencetak sejarah sebagai kolaborasi lintas dunia yang membekas di hati jutaan penonton.