Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Pada tahun 2023, jumlah kasus DBD tercatat mencapai 143.266 kasus dengan 1.235 kematian, dan pada tahun 2024, jumlah kasus meningkat menjadi 217.019 dengan 1.255 kematian. Angka ini menunjukkan bahwa DBD bukan hanya masalah musiman, tetapi telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang serius sepanjang tahun
Untuk mengatasi masalah ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia telah meluncurkan berbagai strategi baru yang melibatkan kolaborasi lintas sektor, inovasi teknologi, dan pemberdayaan masyarakat. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menurunkan angka insiden DBD dan mencapai target nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.

Bab 1: Strategi Nasional Penanggulangan DBD 2021–2025
Kemenkes telah menetapkan Strategi Nasional Penanggulangan DBD (Stranas DBD) 2021–2025 dengan enam fokus utama:
- Penguatan Manajemen Vektor: Melakukan pengendalian nyamuk Aedes aegypti secara efektif dan berkelanjutan.
- Peningkatan Akses dan Mutu Tatalaksana DBD: Memperbaiki kualitas layanan kesehatan untuk pasien DBD
- Penguatan Surveilans DBD: Meningkatkan sistem pemantauan dan respons terhadap kejadian luar biasa (KLB).
- Pelibatan Masyarakat Secara Berkesinambungan: Mengaktifkan program-program preventif seperti Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).
- Penguatan Kebijakan dan Kemitraan Pemerintah: Menjamin koordinasi antara berbagai pihak dalam penanggulangan DBD.
- Pengembangan Riset dan Inovasi: Meningkatkan kajian dan riset untuk mendasari kebijakan penanggulangan DBD berbasis bukti ilmiah.
Target utama dari strategi ini adalah menurunkan angka insiden DBD menjadi ≤49 per 100.000 penduduk pada 90% kabupaten/kota pada tahun 2025, dan menurunkan angka kematian DBD menjadi 0,5% pada tahun 2025.
Bab 2: Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR)
Pada 8 September 2023, Kemenkes bersama Kaukus Kesehatan DPR RI meluncurkan Koalisi Bersama Lawan Dengue (KOBAR). Koalisi ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dalam menanggulangi DBD di Indonesia dan mencapai target nol kematian akibat DBD pada tahun 2030. KOBAR melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah pusat dan daerah, organisasi profesi, masyarakat, dan sektor swasta.
Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan DBD. Ia menyatakan bahwa perubahan pola penularan nyamuk Aedes aegypti yang tidak lagi bergantung pada musim hujan memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.
Bab 3: Inovasi Teknologi dalam Penanggulangan DBD
3.1. Nyamuk Wolbachia
Salah satu inovasi yang sedang diuji coba adalah penggunaan nyamuk Aedes aegypti yang telah dimodifikasi dengan bakteri Wolbachia. Penelitian menunjukkan bahwa nyamuk ini memiliki kemampuan untuk mengurangi penularan virus dengue. Saat ini, program ini sedang dilaksanakan di lima kota: Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Tangerang, Kota Bontang, dan Kota Kupang.
3.2. Vaksinasi Dengue
Kemenkes juga mendukung penggunaan vaksin dengue sebagai bagian dari strategi penanggulangan DBD. Dua vaksin yang telah mendapat izin edar dari Badan POM adalah Dengvaxia dan Qdenga. Vaksin ini diharapkan dapat memberikan perlindungan tambahan bagi masyarakat, terutama di daerah endemis.

Bab 4: Pemberdayaan Masyarakat dan Edukasi
Pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam pencegahan DBD. Program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) mengajak setiap rumah untuk memiliki kader Jumantik yang secara rutin melakukan pemantauan dan pengendalian vektor di lingkungan sekitar. Selain itu, kampanye edukasi seperti #Ayo3MPlusVaksinDBD juga digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan DBD.
DPR juga mendorong Kemenkes untuk memperluas kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, seperti Kemendikbudristek, Kemendagri, dan Kementerian Lingkungan Hidup, dalam melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang DBD.
Baca Juga : Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Senin, 26 Mei Pukul 21.30 WIB di SCTV: Simak Sinopsisnya