Pendahuluan
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), salah satu emiten terkemuka di sektor kelapa sawit Indonesia, baru saja melakukan pembaruan signifikan dalam struktur kepengurusan perusahaan. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada Kamis, 15 Mei 2025, BWPT mengumumkan pengangkatan Choong Kam Loong sebagai Direktur, menambah kekuatan tim manajemen perusahaan.
Susunan Terbaru Dewan Direksi BWPT
Berikut adalah susunan terbaru Dewan Direksi PT Eagle High Plantations Tbk pasca RUPS:
- Direktur Utama: Henderi Djunaidi
- Direktur: Andrew Haryono
- Direktur: Yeoh Lean Khai
- Direktur: Choong Kam Loong
Dengan penambahan Choong Kam Loong, tim direksi BWPT semakin lengkap dan siap menghadapi tantangan industri kelapa sawit yang terus berkembang
Profil Choong Kam Loong
Sebelum pengangkatannya sebagai Direktur, Choong Kam Loong menjabat sebagai Group Head Finance di BWPT. Dalam peran tersebut, ia telah menunjukkan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada Investor Day EHP 2024, Choong memaparkan pencapaian kuartal I-2024, termasuk pertumbuhan double digit pada FFB yield per hektar dan CPO yield per hektar, masing-masing sebesar 40% dan 51% year-on-year (YoY). Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi yang telah diterapkan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.
Strategi Keberlanjutan dan ESG
BWPT terus berkomitmen terhadap praktik agribisnis yang berkelanjutan. Perusahaan fokus pada optimalisasi produktivitas kebun, efisiensi biaya, diversifikasi produk, dan penguatan keberlanjutan dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang, BWPT juga berupaya untuk menambah sertifikasi ISPO dan RSPO, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

Inovasi dan Proyek Energi Terbarukan
Sebagai bagian dari upaya diversifikasi dan efisiensi operasional, BWPT tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di wilayah operasional anak usaha, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP), di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan sumber energi terbarukan yang digunakan untuk operasional pabrik Kernel Crushing Plant (KCP). Dengan kapasitas 2,1 hingga 2,4 Mega Watt (MW), PLTBg ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan operasional dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Dengan struktur direksi yang diperkuat dan fokus pada keberlanjutan serta inovasi, BWPT optimis dapat mempertahankan pertumbuhan positif di masa depan. Namun, perusahaan juga menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga CPO, regulasi pemerintah, dan perubahan iklim. Untuk itu, strategi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan pasar dan lingkungan akan menjadi kunci keberhasilan BWPT ke depan.
Kesimpulan
Perubahan dalam struktur Dewan Direksi BWPT, dengan pengangkatan Choong Kam Loong sebagai Direktur, merupakan langkah strategis perusahaan dalam menghadapi dinamika industri kelapa sawit. Dengan komitmen terhadap keberlanjutan, inovasi, dan efisiensi operasional, BWPT siap untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung pada Kamis, 15 Mei 2025, Choong Kam Loong resmi diangkat sebagai Direktur. Artikel ini mengulas susunan terbaru Dewan Direksi dan strategi perusahaan ke depan.

BWPT terus berkomitmen terhadap praktik agribisnis yang berkelanjutan. Perusahaan fokus pada optimalisasi produktivitas kebun, efisiensi biaya, diversifikasi produk, dan penguatan keberlanjutan dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Sebagai bagian dari strategi bisnis jangka panjang, BWPT juga berupaya untuk menambah sertifikasi ISPO dan RSPO, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
Sebelum pengangkatannya sebagai Direktur, Choong Kam Loong menjabat sebagai Group Head Finance di BWPT. Dalam peran tersebut, ia telah menunjukkan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada Investor Day EHP 2024, Choong memaparkan pencapaian kuartal I-2024, termasuk pertumbuhan double digit pada FFB yield per hektar dan CPO yield per hektar, masing-masing sebesar 40% dan 51% year-on-year (YoY). Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi yang telah diterapkan dalam meningkatkan produktivitas perusahaan
Sebagai bagian dari upaya diversifikasi dan efisiensi operasional, BWPT tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) di wilayah operasional anak usaha, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP), di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan sumber energi terbarukan yang digunakan untuk operasional pabrik Kernel Crushing Plant (KCP). Dengan kapasitas 2,1 hingga 2,4 Mega Watt (MW), PLTBg ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan operasional dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil
Baca juga : Peran Komunitas dalam Pelestarian Budaya Lokal